بو عباس تقي الدين أحمد بن عبد السلام بن عبد الله ابن تيمية الحراني)
1.Latar Belakang
Sheikhul Islam Ahmad Ibn Abdul Halim Ibn Timiyyah Al Damsyiqi wa al Harrani dilahirkan pada tanggallahir: 22 Januari 1263 (10 Rabiul Awwal 661 H) – wafat: 1328 (20 Dzulhijjah 728 H)
di daerah Harran pulau Ibn Amr yang terletak di pertemuan sungai Tigris yang masih wilayah Kerajaan Abbasyiah .Beliau lahir di kalangan intlektual muslim yang memiliki sejumlah naskah ilmu fiqh yang kemudian telah menunutunIbn Taimiyah menciptakan Hirarki baru llmu pengetahuan sebagai seorang pembaharu Islam yang tidak ada tandingannya sepanjang masa.Ia lalu pada usia beliau di bawa ke Suriah setelah kota Baghdad di serang tentara Tartar yang memporkporandakan seluruh kota Baghdad yang saat itu dipimpin Holagu Khan.
Di kota tersebut intlektualitasnya berkembang cepat terutama di bawah asuhan sheikh Abdul Qawi dan Ibn Manja ,ia cepat menguasai beragam basis Ilmu pengetahuan hingga dapat menjai seorang mufti dan Mujtahid pada usia kurang dari 20 tahun .Pada usia tersebut ia giat melakukan Tajdid terhadap Islam yang saat itu dilanda musibah terbesar dalam agama ,banyak ajaran ahli zindiq yang di anut masyarakat sehingga mereka melupakan syariat Islam dan Sunnah Khairul Alam yang tercampakkan.Melihat keadaan seperti ini timbullah ide Ibn Taimiyah mengadakan tajdid sebagaimana yang dilakukan Imam Syafe'i sebelumnya.
Mulailah ia menulis kitab--kitab yan revolusioner yang berisi kecaman terhadap daulah islamiyah dalam hal agama,politik dan filsafat yang muai merusak keyakinan dari dalam.Beliau pun sudah mengetahui resiko yang harus dialami sebagaimana yang telah dialami para Imam sebelum beliau yaitu dibunuh namun beliau tetap tidak gentar terus memperjuangkan Manhaj Salaf di tengah ta'ashub kaum muslimin sehingga berulang kali beliau harus masuk penjara.
Dalam hal ini Rasul Saw pernah memuji para Mujaddah dalam haditsnya
"Allah akan membangkitkan setiap 100 tahun seorang yanhg melakukan pembaharuan"(Majmu Fatawa)
Di antara perkataan Ibn Taimiyah yang terkenal yaitu
"Tuhan membantu negara yang adil meskipun kafir,dan tidak membantu
Beliau wafatnya di dalam penjara Qal`ah Dimasyq disaksikan oleh salah seorang muridnya Ibnul Qayyim.Beliau berada di penjara ini selama dua tahun tiga bulan dan beberapa hari, mengalami sakit dua puluh hari lebih.Jenazah beliau dishalatkan di masjid Jami`Bani Umayah sesudah shalat Zhuhur dihadiri para pejabat pemerintah, ulama, tentara serta para penduduk.Beliau wafat pada tanggal 20 DzulHijjah th. 728 H, dan dikuburkan pada waktu Ashar di samping kuburan saudaranya Syaikh Jamal Al-Islam Syarafuddin
لااله الا الله مخلصين له د ين ولو كره كفرون
قال رب بمآ أ غويتني لا رينن لهم في أَلارض و لاغوينهم أَجِمعين
الا عبادك منهم المخلصين (سرة الحجِر 40-39)
- Majmu' fatawa
- Tafsir Al IKhlash
- Haqiqat Ash Shiyam
- Al Istiqamah
- Minhaj al Sunnah
- As Siyasah Asy Syar'iyah
- Manhaj li Tafsir
- Al Furqa Baina Aulia Ar Rahman wa Auliya Asy Syaithan
- Al Ihtijaj li Al Qadr
- Al Ijabu 'ala surah Al Ikhlash
- Ar Risalah dsb.
3.Dasar - dasar ajarannya
Adapun yang menjadi prinsip dasar Ibn Taimiyah dalam beragama yaitu
- Nalar (intuisi) merupakan sesuat yang terbatas sedangkan agama tidak terbatas
- menjadikan Al Quran ,As Sunnah dan peninggalan ulama salaf sebagai sumber aqidah dan hukum
- meletakkan pendapat secara obyektif tidak berdasar tokoh tapi berdasar kebenarannya.
- Mengembalikan sejumlah masalah yang dzhan kepada solusiyang qathi'
- Ikhtira dalam masalah keduiawian dan ittiba' dalam masalah agama
Disebabkan pendapat seperti inilah Ibn Taimiyah banyak dibenci oleh orang - oarang jahil dalam beragama yang mereka kebanyakan berinduk dalam mazhab Asy'irah dan Maturidiyah yang bertentangan paham denagn Ahlus Sunnah dalam masala Tauhid Ash Shifat.Kedua pertentangan ini diterangkan dalam kronologi berikut
- Asy'irah menuding Ibn Taimiyah meyakini Allah mujassimah (memiliki tubuh) mereka menuding bahwa beliau telah melakukan tasybih.Ini merupakan tuduhan palsu bahkan mereka mengingkari Tauhid Ash Shifat sebagaimana kelompok Mu'tazilah.Sedangkan tuduhan ini telah dibantah sendiri oleh para ulama sbb"Adapun yang mereka fitnah kepada kami, sudah tentu dengan maksud untuk menutup-nutupi dan menghalang-halangi yang hak, dan mereka membohongi orang ramai dengan berkata: 'bahwa kami suka mentafsirkan Qur'an dengan selera kami, tanpa mengendahkan kitab-kitab tafsirnya. Dan kami tidak percaya kepada ulama, menghina Nabi kita Muhammad SAW' dan dengan perkataan 'bahwa jasad Nabi SAW itu buruk di dalam kuburnya. Dan bahwa tongkat kami ini lebih bermanfaat daripada Nabi, dan Nabi itu tidak mempunyai syafaat.
Dan ziarah kepada kubur Nabi itu tidak sunat, Nabi tidak mengerti makna "La ilaha illallah" sehingga perlu diturunkan kepadanya ayat yang berbunyi: "Fa'lam annahu La ilaha illallah," dan ayat ini diturunkan di Madinah. Dituduhnya kami lagi, bahwa kami tidak percaya kepada pendapat para ulama. Kami telah menghancurkan kitab-kitab karangan para ulama mazhab, kerana di dalamnya bercampur antara yang hak dan batil. Malah kami dianggap mujassimah (menjasmanikan Allah), serta kami mengkufurkan orang-orang yang hidup sesudah abad keenam, kecuali yang mengikuti kami. Selain itu kami juga dituduh tidak mau menerima bai'ah seseorang sehingga kami menetapkan atasnya 'bahwa dia itu bukan musyrik begitu juga ibu bapanya juga bukan musyrik.'
Dikatakan lagi bahwa kami telah melarang manusia membaca selawat ke atas Nabi SAW dan mengharamkan berziarah ke kubur-kubur. Kemudian dikatakannya pula, jika seseorang yang mengikuti ajaran agama sesuai dengan kami, maka orang itu akan diberikan kelonggaran dan kebebasan dari segala beban dan tanggungan atau hutang sekalipun.
Kami dituduh tidak mau mengakui kebenaran para ahlul Bait r.a. Dan kami memaksa menikahkan seseorang yang tidak kufu serta memaksa seseorang yang tua umurnya dan ia mempunyai isteri yang muda untuk diceraikannya, kerana akan dinikahkan dengan pemuda lainnya untuk mengangkat derajat golongan kami.
Maka semua tuduhan yang diada-adakan dalam hal ini sungguh kami tidak mengerti apa yang harus kami katakan sebagai jawapan, kecuali yang dapat kami katakan hanya "Subhanaka - Maha suci Engkau ya Allah" ini adalah kebohongan yang besar. Oleh kerana itu, maka barangsiapa menuduh kami dengan hal-hal yang tersebut di atas tadi, mereka telah melakukan kebohongan yang amat besar terhadap kami. Barangsiapa mengaku dan menyaksikan bahwa apa yang dituduhkan tadi adalah perbuatan kami, maka ketahuilah: bahwa kesemuanya itu adalah suatu penghinaan terhadap kami, yang dicipta oleh musuh-musuh agama ataupun teman-teman syaitan dari menjauhkan manusia untuk mengikuti ajaran sebersih-bersih tauhid kepada Allah dan keikhlasan beribadah kepadaNya. - 1- Pengharaman Shalat dan doa di sisi kubur para wali Allah. (Lihat kitab karya Ibnu Taimiyah yang berjudul “Majmu’ah ar-Rasa’il wa al-Masa’il” jilid 1 halaman 60) jelas ini pengharaman oleh Allah sebagaimana diharamkannya kaum nabi Nuh untuk beribadah di kuburan.Bukankah ini telah jelas diterangkan dalam surah Nuh dan diperkuat oleh sejumlah hadits sahih sedangkan hadits yang mereka gunakan untuk membenarkan beribadah di kuburan adalah dha'if dan maudhu'.
- 2- Pengharaman ziarah kubur. (Lihat kitab Ibn Taimiyah yang berjudul “at-Tawassul wa al-Wasilah” halaman 156) Dasar ahli zindiq mengambil pendapat setengah - setengah yang diharamkan oleh Ibn Taimiyah ialah berziarah kubur namun tidak dengan i'tiqad tauhid yang kuat untuk menahahan diri dari melakukan Al Ghuluw (perbuatan berlebihan) ,sehingga untuk proteksi lebih baik tidak melakukannya dari pada melakukan zirah kubur tapi dengan resiko syirik dan hal ini telah menjadi qaedah semua mazhab fiqh.
- 3- Pengharaman istighasah selain Allah. (Lihat kitab Ibnu Taimiyah yang berjudul “al-Hadiyatu as-Saniyah” halaman 40) Ditempat lain Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa barangsiapa yang mengatakan hal itu harus bertaubat dan jika tidak maka ia layak untuk dibunuh. (Lihat kitab karya Ibnu Taimiyah yang berjudul “Ziarat al-Qubur” halaman 17-18) Mengapa tidak diharamkannya beristighatsah kepada selain Allah yang akan membawa manusia kepada syirik padahal Allah telah menyuruh kita hanya menyerunya seperti dalam firmanNya
"Akulah Allah ,tiada Tuhan selain Aku maka sembahlah Aku dan
dirikanlah shalat untuk mengingat Aku."(Qs. 20:14)
Sedangkan jika benar beliau menyatakan bahwa bagi yang tidak bertaubat maka dia harus dibunuh maka hal ini pun sesuai tauhid dan syara' sebagaimana sabda Rasulullah
" Rasulullah saw. bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad saw. adalah utusan Allah, mendirikan salat dan mengeluarkan zakat. Barang siapa melaksanakannya berarti ia telah melindungi diri dan hartanya dariku kecuali dengan sebab syara, sedang perhitungannya (terserah) pada Allah Taala."(Muslim dalam Shahihnya)
- - Pengharaman merayakan hari-hari besar keagamaan. (Lihat kitab karya Ibnu Taimiyah yang berjudul “Iqtidha’ as-Sirath al-Mustaqim” halaman 293-294) Adapun mengenai pengharaman ini tidak seperti yang mereka sangakan bahwa sebenarnya Ibn Taimiyah melarang perayaan yang tidak bermakna selayaknya kita melihat orang - orang merayakan Id Al Fitri dan Al Id Al Adha namun banyak saudara - saudara mereka yag berada dalam kesengsaraan dan rasa lapar .Apakah ini makna Al Id bagi mereka ,subhanallah sungguh Allah akan menjatuhkan keputusannya bagi mereka.
- 5- Pengharaman bersumpah dengan menyebut nama selain Allah. (Lihat kitab Ibnu Taimiyah yang berjudul“Majmua’h ar-Rasa’il wa al-Masa’il” jilid 1 halaman ) pengharaman ini lebih jelas lagi dan elah dipertegas oleh hadits oleh banyak hadits shahih seperti hadits dalam musnad dan riwayat Ibn Khuzaimah
"Barangsiapa yang bersumpah atas nama selain Allah berarti dia telah musyrik atau kafir."
4.Khatimah
Rasanya cukuplah Allah menegaskan kebenaran dari yang batil dan menjauhkannya dari kita dan orang - orang jahil itu tiada ain yang akan mereka dapati kecuali kebencian dan neraka Jahannam yatu bagi mereka yng menentang agamaNya dan memusuhi kekasih - kekasihNya sebagaimana termaktub dalam Hadits Qudsi
"Barangiapa yang memerangi kekasih - kekasihKu berarti dia menyatakan perang
kepadaKu dan kuizinkan ia untuk diperangi..."
Allahu A'lam bis shawwab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar